Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup
Salah satu pertimbangan yang paling penting dalam penelitian apa pun adalah metodologi penelitian.

Metode untuk meneliti aerosol (abab)

author: Purnima S Kumar, Kumar Subramanian | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID
Salah satu pertimbangan yang paling penting dalam penelitian apa pun adalah metodologi penelitian. Penelitian purwa menggunakan impaksi pada antarmuka padat dan cair untuk mengukur volume dan properti abab. Kemajuan dalam teknologi visualisasi sudah membisakan kita untuk visualisasi temporal dan spasial yang lebih besar untuk partikel abab dan lintasannya. Di antara berbagai metodologi yang dipakai untuk memvisualisasikan aerosol, pencitraan tangkapan laser, penghitung partikel, sampler udara, dan metode penangkapan puncratan adalah metode yang paling populer. Demikian pula, metodologi untuk karakterisasi mikroba telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dari hari-hari permulaan metode pembudidayaan (culturing) dan metode mikroskopi ke metode bertarget seperti polymerase chain reaction (PCR) hingga PCR kuantitatif untuk secara kolektif mengurutkan seluruh komunitas mikroba. Komponen ketiga adalah pengembangan model komputasi perilaku manusia dan memprediksi pola dan jalur penyebaran.

Meskipun ada kemajuan dalam deteksi patogen ini, pengukuran aliran udara, dan pemodelan penyakit telah berdampak besar pada pengertian tentang penyebaran penyakit, contohnya seperti penyakit Ebola, dan mengubah pandangan kita tentang penyakit yang lebih dulu dikenal manusia, seperti contohnya tuberkulosis dan campak. Meskipun begitu, beberapa pertanyaan masih harus ditangani. Contohnya, meskipun mikrobiologi molekuler sudah membisakan kita untuk mengidentifikasi agen infeksi sebelumnya dan pada konsentrasi yang jauh lebih rendah, tidak jelas apakah dosis ini relevan secara klinis, bagaimana relevansi dimodifikasi oleh macam populasi (dewasa versus anak-anak, imunokompeten versus terkompromi, rawat jalan versus rawat inap di senden, dan kehidupan individual versus kehidupan kelompok) dan yang paling penting, berapa banyak organisme ini yang hidup.

Demikian pula, tindakan pengambilan sampel udara bisa menimbulkan abab / aerosol serta merusak organisme yang ditangkap. Yang penting, pembelajaran mesin (machine learning) pakai komputer bergantung pada kumpulan data dalam jumlah yang besar dan terperinci guna mendapatkan akurasi. Sehingga, bila penelitian dari lapangan tidak dapat menangkap semua komponen yang dibutuhkan, maka model ini jadi tidak mencerminkan skenario kehidupan nyata.

Dengan demikian, setiap penelitian tentang ciri abab harus pakai metode penangkapan abab yang divalidasi dengan baik, menggabungkan kontrol positif dan negatif yang sesuai, agar membisakan standarisasi muatan mikroba, dan cukup diberdayakan guna mengurangi ''kebisingan'' yang ditimbulkan oleh perilaku acak partikel abab. Yang paling penting, penelitian harus kuantitatif, karena dosis patogen adalah elemen penting dari infektivitas. Seperti yang akan kita lihat dalam beberapa bagian berikutnya, banyak dari apa yang kala ini kita ketahui tentang abab denta  berada jauh dari prinsip-prinsip paling dasar dari kekakuan dan reproduksibilitas kawidyan.

Serial posts:


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in
PCR polymerase chain reaction