Risiko menularkan patogen lewat udara adalah pertimbangan penting dalam kedokteran gigi dan telah memperoleh signifikansi mligi dalam konteks epidemi penyakit ambekan baru-baru ini. Tujuan dari tinjauan ini, oleh karena itu, adalah untuk memeriksa

1. apa yang sudah diketahui sekarang tentang fisika penciptaan abab,
2. macam-macam kontaminan lingkungan yang dihasilkan oleh prosedur denta
3. watak dasar, jumlah, dan sumber mikrobiota dalam kontaminan-kontaminan ini
4. risiko penularan penyakit dari pasien ke pekerja kesarasan denta

Sebagian besar prosedur gigi yang memakai ultrasonik, handpiece, jarum suntik air - udara, dan laser bikin semprotan, sebagian kecil di antaranya adalah abab. Heterogenitas yang luas dalam macam sampel udara yang dikumpulkan (spatter, abab menetap, atau udara yang dipanen), keberadaan dan macam metode pengurangan abab pada sumbernya (evakutor volume tinggi, hisap volume rendah, atau tidak ada), metode pengambilan sampel mikroba (petri dish dengan media padat, cakram dluwang saring, pemanen udara, dan media transportasi cair) dan penilaian bio-beban mikroba (kondisi pertumbuhan, kala pertumbuhan, kemligian pencirian mikroba) adalah hambatan untuk menarik simpulan yang kokoh.

Umpamanya, meskipun beberapa penelitian telah melaporkan keberadaan mikroorganisme dalam abab yang diwetokke oleh scaler ultrasonik dan turbin berkecepatan tinggi, macam organisme spesifik atau sumbernya tidak dipelajari dengan baik. Kesederhanaan data ini tidak membisakan penarikan simpulan definitif mengenai saliva (air liur) sebagai sumber utama mikroorganisme udara selama prosedur gigi yang ngetokke abab. Penelitian multi-pusat berskala besar yang dikendalikan dengan baik memakai pemanen udara atraumatik, metode terbuka untuk pencirian mikroba dan pemodelan data terintegrasi sangat dibutuhkan untuk mencirikan konstituen mikroba abab yang dibuat selama prosedur gigi dan untuk memperkirakan kala dan tingkat penyebaran agen infeksi ini.